Kamis, 23 Oktober 2014

Partial Functional Dependency dan Transitive Functional Dependency

Partial Functional Dependency

Partial Functional dependency atau kebergantungan fungsional parsial terjadi bila:
  • B -> A
  • B adalah bagian dari candidate key
Dengan kata lain jika (B,C) adalah candidate key dan B à A maka A bergantung secara parsial terhadap (B,C) atau (B,C) menentukan A secara parsial.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:
NIMNama_MhsKode_MKNilai
1-01TukiminTE-001A
1-01TukiminDU-001A
2-01JamilahIF-001B
2-01JamilahDU-001C
2-02MaemunahIF-002A
Pada tabel di atas perhatikan bahwa:
  1. Super key : (nim,kode_mk), (nim,nama_mhs,kode_mk) dan (nim,nama_mhs,kode_mk,nilai)
  2. Dari super key yang sudah diperoleh pada poin 1, maka dipilih super key yang akan menjadicandidate key yaitu (nim,kode_mk)
  3. FD: (nim) à (nama_mhs)
Dari analisis poin 2 dan 3 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi kebergantungan fungsional parsialdimana (nama_mhs) bergantung kepada (nim,kode_mk) secara parsial atau dapat juga dikatakan bahwa (nim,kode_mk) menentukan (nama_mhs) secara parsial.

Transitive Functional Dependency

Transitive Functional dependency atau kebergantungan fungsional transitif terjadi jika:
  • A -> B
  • B -> C
Jika A -> B  dan B -> C maka A -> C. Dengan kata lain A bergantung secara transitif terhadap C melalui B atau A menentukan C secara transitif melalui B.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh tabel berikut ini:
NIMNama_MhsKd_JurNama_Jur
1-01TukiminTEElektro
1-01TukiminTEElektro
2-01JamilahIFInformatika
2-01JamilahIFInformatika
2-02MaemunahIFInformatika
FD1: (nim) -> (nama_mhs, kd_jur, nama_jur)
FD2: (kd_jur) -> (nama_jur)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (nama_jur) bergantung secara transitif terhadap (nim) melalui (kd_jur) atau dapat juga dikatakan bahwa (nim) à (nama_jur) secara transitif melalui (kd_jur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar